Kata Motivasi

GOD , IF I CAN'T HAVE WHAT I WANT . . THEN MAKE ME WANT WHAT I HAVE

Motivation From Bruce Lee

knowing is not enough,you must apply.willing is not enough you must do

This is default featured slide 3 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by Premiumblogtemplates.com

This is default featured slide 4 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by Premiumblogtemplates.com

This is default featured slide 5 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by Premiumblogtemplates.com

Wednesday, August 31, 2016

Pada tutorial kali ini, kita kembali akan membahas mengenai konfigurasi server. yang akan kita bahas adalah mengenai routing. disini, kembali kita akan melakukan konfigurasi menggunakan OS debian 8.5. Tujuan dari konfigurasi routing di debian server adalah agar IP yang berbeda (baik itu dari netmask, kelas, atupun perangkat) bisa saling terhubung. Jadi, dari situ dapat kita tarik kesimpulan bahwa routing itu merupakan hal yang sangat penting dalam konfogurasi server. Karena tanpa routing maka tidak akan adanya suatu hubungan dari suatu perangkat ke perangkat lain (tidak bisa saling terkoneksi).




Nah, sebelum melangkah ke tutorial routing, kita harus mengerti dulu mengenai konfigurasi IP. Jadi pastikan bahwa perangkat yang akan Anda konfigurasi telah memiliki IP. Bagi yang belum mengetahui cara konfigurasi IP, silakan dibaca terlebih dahulu postingan ini Cara Konfigurasi IP . 

Karena tutorial kali ini untuk pembelajaran, maka disini saya hanya gunakan simulator saja, tanpa menginstalasi langsung debian di PC. Software simulator yang saya gunakan adalah virtual box. Untuk itu langsung saja disimak tutoria di bawah ini.


1. Pertama, pastikan Anda telah log in sebagai root di debian Anda. Setelah itu, ketikkan perintah "nano /etc/init.d/routing" . untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini


2. Setelah itu, maka akan muncul isi dari file "routing" yang akan kita edit seperti pada gambar di bawah ini (kosong)


3. Di sini, masukkanlah script seperti pada gambar di bawah ini.


penjelasan :
pada gambar diatas teradapat 2 yang saya berikan tanda merah. Nah, disitu, pada tanda merah pertama, isikan dengan IP LAN Anda beserta dengan prefixnya. diatas, saya isi dengan 192.168.100.1/24 dan pada tanda merah kedua isikan IP WAN Anda.


4. Setelah itu, selanjutnya kita akan simpan konfigurasi yang telah kita lakukan dengan cara menekan "Ctrl+X" lalu tekan tombol "Y" dan tekan "enter". 



5. Jika selesai disimpan maka akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini.


6. Setelah menyimpan konfigurasi, selanjutnya kita akan merestart file "routing" agar konfigurasi yang dilakukan bisa berjalan. untuk melakukan restart ketikkan perintah "/etc/init.d/routing restart" . Jika restart berhasil, maka tampilan yang muncul akan seperti pada gambar di bawah ini.


7. Dengan merestart routing berarti konfigurasi routing kita sudah selesai. 

8. Selanjutnya, kita akan melakukan pengetesan, apakah konfigurasi benar-benar berhasil atau tidak. Karena disini saya menkonfigurasi menggunakan simulator virtual box, maka saya akan mengecek routing saya dengan cara melakukan PING dari desktop windows saya ke virtual box.

9. Pertama-tama, pastikan bahwa Anda telah mengaktifkan ethernet pada virtual box dengan type "host only adapter". jika belum, Anda bisa memilih setting > Jaringan. Nah, pastikan konfigurasi seperti pada gambar di bawah (adapter 1 dan adapter 2 menyala), setelah itu Klik OK.



10. Setelah memastikan bahwa kedua adapter virtual box Anda menyala, selanjutnya jalankan kembali debian yang telah dikonfigurasi tadi.


11. Selanjutnya kita akan konfigurasi IP address pada desktop kita agar menjadi 1 kelas dengan ip lan yang telah di konfigurasi di debian. caranya adalah klik kanan pada gambar jaringan yang terletak di taskbar sebelah kanan, lalu pilih "open network and sharing center".


12. Setelah itu, pilih "change adapter settings".


13. Setelah itu, pada tampilan yang dimunculkan klik kanan pada "Virtual Box Host-only Adapter" dan pilih properties, seperti pada gambar di bawah ini.


14. Pada tampilan yang muncul, klik 2 kali pada Internet Protocol Versi 4 (IPV


15. Pada tampilan yang dimunculkan, isi ip beserta netmask yang disesuaikan dengan IP LAN pada debian yang kita konfigurasi tadi. disini saya mengisi IP desktop dengan ip 192.168.10.2 (tidak sama dengan ip LAN, dibedakan tetapi tetap 1 kelas dengan ip LAN) dengan netmask 255.255.255.0 serta gateway 192.168.10.1 (IP LAN debian)


16. Setelah melakukan konfigurasi IP pada desktop windows, selanjutnya buka cmd, lalu lakukan lah ping ke ip lan, dan ping ke ip wan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.

PING KE IP LAN

PING KE IP WAN


17. Jika sudah berhasil melakukan ping ke IP WAN berarti konfigurasi routing sudah berhasil. 




Cukup sekian tutorial kali ini, semoga dapat mudah dipahami dan dapat bermanfaat. Apabila ada yang ingin ditanyakan langsung saja di komentar. Sampai jumpa di postingan berikutnya.





Pada tutorial kali, kita akan membahas mengenai konfigurasi server. Untuk konfigurasi server, disini saya gunakan sistem operasi debian server 8.5. Mengapa saya menggunakan debian 8.5 ? Mungkin para pemirsa blog ini, sudah tahu kalau debian 8.5 adalah versi terbaru dari debian server, dan telah dirilis di tahun 2016 ini. Untuk konfigurasi suatu server tentuntya Anda harus menyiapkan terlebih dahulu sistem operasinya, dan lakukan instalasi pada perangkat server Anda, atau jika Anda hanya ingin belajar konfigurasi server, cukup lakukan simulasi saja menggunakan software-software yang dapat digunakan untuk simulasi, misalkan Virtual Box, Vmware Workstation, dan lain sebagainya.

Pada tutorial konfigurasi server kali ini, yang akan kita bahas adalah mengenai konfigurasi IP Address. Mungkin, konfigurasi IP adalah hal yang sangat dasar dan juga penting pada konfigurasi server, karena jika tidak ada IP Address, maka tidak akan terciptanya suatu hubungan ataupun konnektivitas.


Baik, cukup sudah basa basinya. Langsung saja disimak tutorial dibawah ini.

1. Pertama, log in sebagai root dengan cara memasukkan "root" pada user dan masukkan pula password sesuai dengan apa yang Anda setting pada proses instalasi debian Anda, seperti pada gambar di bawah ini:


2. Selanjutnya, kita akan melakukan pengeditan pada file "interfaces" menggunakan editor nano. Jadi, ketikkan "nano /etc/network/interfaces" (tanpa tanda petik), lalu tekan enter. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini.


3. Setelah itu, kita akan berada di dalam file "interfaces". 

Pertama-tama, yang akan kita setting adalah IP WAN. Nah, untuk menyetting IP WAN, bisa Anda Masukkan script seperti pada gambar di bawah ini.


Penjelasan :

  • auto eth0 : kita akan melakukan penyettingan ip di interface eth0 (kode untuk ethernet, biasanya eth0 adalah ethernet yang ada pada mainboard).
  • iface eth0 inet static : maksudnya adalah kita akan melakukan pengeditan di eth0 secara manual dan tidak berubah-ubah (static)
  • address : ip address yang akan kita berikan pada server
  • netmask : netmask yang akan kita berikan pada server. di ip wan ini saya menggunakan netmask 255.255.255.252 yang berarti adalah prefix /30
  • gateway : gateway maksudnya mengarah kemana kah server kita ini ? misalkan server yang Anda konfigurasi menggateway ke IP modem, jadi kita masukkan IP modem.


Selanjutnya, setelah konfigurasi IP WAN, Kita akan Konfigurasi IP LAN

untuk konfigurasi IP LAN, tambahkan script seperti pada gambar di bawah ini.


Nah, script yang ditambahkan hampir sama dengan script sebelumnya, hanya saja di script ini menggunakan eth1. tidak usah saya jelaskan, mungkin Anda sudah mengerti dengan hal tersebut. Di script ini, juga tidak ada gateway. Disini tidak ada gateway, karena ini adalah IP LAN. jadi ini adalah IP pusat dari client. Jadi client yang menggateway ke IP ini, oleh sebab itu disini tidak memiliki gateway.


4. Selanjutnya, tekan "Ctrl+X" lalu "Y", dan selanjutnya tekan "Enter" untuk menyimpan konfigurasi tadi.


 Jika telah disimpan, maka akan muncul seperti pada tampilan di bawah ini.



5. Setelah menyimpan file "interface" tadi, selanjutnya kita restart, agar konfigurasi yang kita lakukan bisa berjalan. Untuk merestart, ketikkan perintah "/etc/init.d/interfaces restart" dan proses restart akan berlangsung, dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini jika berhasil.



6. Dengan demikian, konfigurasi IP Address pada server telah berhasil. Anda bisa mengecek IPnya dengan cara mengetikkan "ip a l" (tanpa tanda petik) lalu tekan enter. hasilnya seperti pada gambar di bawah ini.




Nah, cukup sampai disini tutorial kali ini, semoga postingan kali ini dapat bermanfaat. Apabila ada yang ingin ditanyakan silahkan di komentar, nanti akan saya jawab sesuai dengan kemampuan. Sampai jumpa di postingan selanjutnya.




Pengertian Dan Mengenal Apa Itu IPTables




A. Pengertian
Apa itu IPTables ? IPTables adalah tools atau alat yang di gunakan pada sistem operasi linux dan berfungsi sebagai alat untuk melakukan penyaringan atau filter terhadap lalulintas atau traffic data dalam sebuah server, Secara sederhana digambarkan sebagai pengatur lalulintas data. Inti dari iptables adalah suatu firewall yang membatasi sebuah lalu lintas dari keluar dan masuk ataupun sekedar mengawasi traffic yang melewati komputer kita. Firewall sendiri adalah suatu dinding pembatas yang bertujuan melindungi suatu sistem jaringan.

Untuk mengatur firewall pada linux kita harus menggunakan netfilter, Apa itu netfilter ? Netfilter adalah framework yang menyediakan cara untuk memanipulasi paket-paket network lewat kernel Linux. Sedangkan iptables adalah utility yang digunakan untuk mengatur hal tersebut.


B. Latar Belakang
IPTables lebih baik di install pada sebuah server agar aman dari serangan luar.


C. Maksud Dan Tujuan
Penginstallan IPTables pada sebuah server intinya dinding pembatas yang dapat mengamankan dari serangan luar , ibaratnya jika rumah memiliki sebuah pintu dan terkunci rapat saat pemilik rumah pergi bisa di pastikan orang luar tidak akan masuk sembarangan.


D. Tahap Pelaksanaan


Berikut definisi dari masing-masing titik dari diagram tersebut :
  1. PREROUTING : Titik dimana kita bisa memanipulasi paket network sebelum memasuki keputusan routing, apakah ia akan masuk ke dalam Linux kita atau cuma sekedar lewat.
  2. INPUT : Titik dimana kita bisa melakukan pemeriksaan terhadap paket network yang akan masuk ke dalam linux kita.
  3. OUTPUT : Titik paket dikirim dari mesin itu sendiri akan menlakukan pemeriksaan terhadap linux ketika keluar sebelum routing. 
  4. FORWARD : Titik dimana kita melakukan pemeriksaan terhadap paket network yang hanya menumpang terhadap linux kita.
  5. POSTROUTING : Titik dimana kita bisa melakukan manipulasi terhadap paket yang akan keluar dari Linux kita.
Dari titik rantai atau chain di atas memiliki syntax iptable dan untuk titik yang berwarna di sebut table, Apa itu table ? Table adalah tempat rule-rule atau aturan yang kita buat dan disimpan. Ada 3 buah table, secara general dapat
kita definisikan :
  • Table filter merupakan tempat rule-rule yang berkaitan dengan boleh atau tidaknya suatu paket network melewati sebuah chain di atas.
  • Table nat adalah singkatan dari Network Address Translation, yaitu table tempat rule-rule yang berkaitan dengan manipulasi suatu paket network ketika melewati chain prerouting, postrouting, dan output.
  • Table mangle sendiri adalah tempat rule berkaitan dengan network untuk keperluan advance, seperti QOS (quality of service), packet marking, dan lain-lain.
Sudah cukup sampai disini penjelasan tentang IPTables semoga artikel di atas bermanfaat bagi anda.



E. Refrensi :
-Blog Lautan Kupu-kupu
-Wikipedia           















       

    Saturday, August 27, 2016



    Hari Keenam Penutup Training Cisco Nixtrain 



    Sabtu, 27 Agustus 2016 merupakan hari yang keenam Training CCNA di BLC Telkom klaten yang tidak lain merupakan training terakhir. Materi yang di sampaikan saat itu adalah membahas tentang Router EIGRP dan pengenalan GNS3 , Apa itu GNS3 bisa di baca disini.


    Menjelang sore kami mendapatkan sertifikasi training cisco ccna yang membuktikan bahwa kami telah mengikuti training dalam satu minggu itu, tak kalah juga ada door prize yang di berikan setelah menjawab sebuah soal.


    Tak lupa juga kami juga mengambil gambar bersama saat selang mendapatkan sertifikasi dari training.
    Dokumentasi :
     Kegiatan Training berlangsung
    Foto Bersama
     Foto Bersama
    Kami juga turut berterima kasih kepada Mas Ardes selaku pembimbing training CCNA selama satu minggu itu, Ilmunya sangat bermanfaat dan membuat kami yang belum tahu menjadi tahu. 



    Cara Install GNS3 Pada Linux




    A. Pengertian
    Apa itu GNS3 ? GNS3 adalah software berbasis GUI atau Software ini hampir mirip dan fungsinya sama dengan Cisco Paket Tracer dan Virtualbox, Tapi software ini lebih menggembangkan kondisi nyata dalam mengkonfigurasi router langsung dibandingkan dengan Cisco Paket Tracer. GNS3 memungkinkan simulasi jaringan yang kompleks, Dan menggunakan perangkat seperti asli dalam konfigurasinya seperti cisco dan juniper.



    B. Latar Belakang

    Inti dari GNS3 adalah mengsimulasikan Cisco IOS pada pc anda, Sehingga saat digunakan di PC atau Laptop dapat berfungsi layaknya sebuah router dan switch nyata.



    C. Tahap Pelaksanaan

    • Pertama , anda masuk terminal lalu ketikkan perintah di bawah
    apt-get install gns3 

    • Tunggu , Lalu jika muncul seperti gambar di bawah tekan "yes " saja .          


      •  Lalu tunggu lagi.  


      •  Nah, jika proses penginstallan sudah selesai. Buka terminal lagi lalu ketik :
      gns.

      • Sekarang GNS3 sudah berjalan, jika router belum tersedia di GNS3 silahkan anda download dulu file C2691-AD.BIN di bawah.
      Download C2691-AD.BIN
      • Kemudian anda cari taksbar pada pojok kiri atas , Cari Edit -> Preference -> IOS routers lalu Klik New .
      • Lalu cari file C2691-AD.BIN pada direktori download anda, 
      • Selanjutnya akan ada pilihan klik next -> next -> next ->lalu tunggu hingga finish.
      • Sekarang coba lihat apa sudah ada Router IOS, Dengan ini proses penginstallan sudah selesai.


      D. Kesimpulan 
      GNS3 sendiri adalah software yang hampir mirip dengan cisco packet tracer namun fungsi dari GNS3 lebih nyata dari pada packe tracer.



      E. Refrensi : Training CCNA Nixtrain 

        Friday, August 26, 2016


        Simulasi HSRP Configuration
        A. Pengertian
        Apa itu HSRP ? HSRP ( Hot Standby Router Protocol ) adalah protokol redundansi untuk menyiapkan gateway default LAN .Router utama dikonfigurasi tertinggi beroperasi sebagai router virtual dengan alamat IP gateway virtual. Fungsinya sendiri untuk menanggapi permintaan ARP dari PC atau server yang terhubung ke LAN dengan alamat MAC 0000.0c07.acXX atau XX adalah HSRP kelompok ID dikonversi ke nilai heksadesimal.

        B. Latar Belakang 

        Bertujuan agar konfigurasi yang sama tanpa siaga 120 konfigurasi, Misalnya Router0 tidak bekerja dan Router1 mengasumsikan keadaan agar aktif karena memiliki alamat IP yang lebih tinggi dan dikonfigurasi.



        C. Tahap Pelaksanaan

        Tabel Addressing :
        Network 192.168.1.0/24
        • Router0 : 192.168.1.2 (GigabitEthernet 0/0)
        • Router1 : 192.168.1.3 (GigabitEthernet 0/0)
        Network 192.168.2.0/24
        • Router0 : 192.168.2.2 (GigabitEthernet 0/1)
        • Router1 : 192.168.2.3 (GigabitEthernet 0/1)
        Dua kelompok HSRP dikonfigurasi pada router ISR :
        HSRP Group 1 :

        • IP address : 192.168.1.1
        • Router0 with priority 120 (preemption enabled)
        • Router1 with HSRP default priority (100)  
        HSRP Group 2 :
        • IP address : 192.168.2.1
        • Router0 with priority 120 (preemption enabled)
        • Router1 with HSRP default priority (100)
        1. Sebelum itu kita harus buat sebuah topologi seperti di bawah :

        2. Selanjutnya konfigurasi HSRP pada Router0 dan Router1 :
        Router0(config)#interface GigabitEthernet0/0

        Router0(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0

        Router0(config-if)#duplex auto

        Router0(config-if)#speed auto

        Router0(config-if)#standby 1 ip 192.168.1.1

        Router0(config-if)#standby 1 priority 120 Router0(config-if)#standby 1 preempt
        Router0(config-if)#no shut
        Router0(config)#interface GigabitEthernet0/1

        Router0(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.0

        Router0(config-if)#duplex auto

        Router0(config-if)#speed auto

        Router0(config-if)#standby 2 ip 192.168.2.1

        Router0(config-if)#standby 2 priority 120 Router0(config-if)#standby 2 preempt

        Router0(config-if)#no shut

        Lalu Router1 :
        Router1(config)#interface GigabitEthernet0/0

        Router1(config-if)#ip address 192.168.1.3 255.255.255.0

        Router1(config-if)#duplex auto

        Router1(config-if)#speed auto

        Router1(config-if)#standby 1 ip 192.168.1.1
        Router1(config-if)#no shut
        Router(config)#interface GigabitEthernet0/1

        Router(config-if)#ip address 192.168.2.3 255.255.255.0

        Router(config-if)#duplex auto

        Router(config-if)#speed auto
        Router(config-if)#standby 2 ip 192.168.2.1
        Router(config-if)#no shut
         



        3. Lalu coba cek standby HSRP pada Router0 dan Router1.
        Router#show standby

        GigabitEthernet0/0 - Group 1 (version 2)

        State is Active

        14 state changes, last state change 00:46:10

        Virtual IP address is 192.168.1.1

        Active virtual MAC address is 0000.0C9F.F001

        Local virtual MAC address is 0000.0C9F.F001 (v2 default)

        Hello time 3 sec, hold time 10 sec

        Next hello sent in 1.703 secs

        Preemption enabled

        Active router is local

        Standby router is 192.168.1.3

        Priority 120 (configured 120)

        Group name is hsrp-Gig0/0-1 (default)

        GigabitEthernet0/1 - Group 2 (version 2)

        State is Active

        17 state changes, last state change 00:52:22

        Virtual IP address is 192.168.2.1

        Active virtual MAC address is 0000.0C9F.F002

        Local virtual MAC address is 0000.0C9F.F002 (v2 default)

        Hello time 3 sec, hold time 10 sec

        Next hello sent in 2.49 secs

        Preemption enabled

        Active router is local

        Standby router is 192.168.2.3, priority 120 (expires in 7 sec)

        Priority 120 (configured 120)

        Group name is hsrp-Gig0/1-2 (default)

        Vlan100 - Group 1 (version 2)

        State is Init (interface down)

        Virtual IP address is 192.168.1.1

        Active virtual MAC address is unknown

        Local virtual MAC address is 0000.0C9F.F001 (v2 default)

        Hello time 3 sec, hold time 10 sec

        Next hello sent in 1.180 secs

        Preemption disabled

        Active router is unknown

        Standby router is unknown

        Priority 100 (default 100)

        Group name is hsrp-Vl1-1 (default)


        4. Lalu Ping, traceroute dan arp pada Laptop0 apakah konfigurasi bekerja. 


        5. HSRP dapat dikonfigurasi multilayer switch beralih interface vlan coba kita konfigurasikan pada kedua switch.

        Switch(config)#interface Vlan100

        Switch(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0

        Switch(config-if)#standby 1 ip 192.168.1.1

        Switch(config-if)#standby 1 preempt

        Switch(config-if)#no shut
        Switch(config-if)#interface Vlan200
        Switch(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.0
        Switch(config-if)#standby 2 ip 192.168.2.1
        Switch(config-if)#standby 2 preempt
        Switch(config-if)#no shut

        D. Kesimpulan 

        Koneksi pertama dilakukan melalui Catalyst 1 tiba tiba terjadi down di Catalyst 1 dan komunikasi dialihkan secara otomatis ke Catalyst 2. Tingkat prioritas HSRP yang tinggi yang akan menjadi primary gateway ini di butuhkan.





        E. Refrensi : Training Nixtrain CCNA







        Thursday, August 25, 2016


        Pengenalan Metode Router EIGRP






        APA ITU ROUTER EIGRP ?

        EIGRP atau kepanjangannya Enhanced Interior Gateway Routing Protocol adalah metode routing protocol cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Tapi metode EIGRP ini hanya bisa digunakan pada sesama router saja. Bila router cisco digunakan dengan router lain seperti Juniper, Hwawei, dll menggunakan metode ini maka tidak akan bisa, EIGRP sendiri hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP banyak sekali fasilitas-fasilitas yang diberikan pada protocol ini. Sebagai contoh seperti topologi di bawah :


        EIGRP ini pengembangan dari routing protocol IGRP dan di bagi menjadi beberapa kategori :
        • Automatic protocol redistribution
        • Metric colocation
        • Compability mode
        • Route tagging
        • Hop count

         
        Cara Kerja Metode Router EIGRP 
         
        EIGRP akan mengirimkan ping paket untuk mengetahui apakah semua router masih hidup ataukah mati. Pengiriman ping tersebut bersifat simulasi, dalam ping paket tersebut mempunyai hold time, bila dalam jangka waktu tersebut router tidak mereplay maka router yang di ping itu di anggap mati.


            Sekian semoga bermanfaat.
             
             
             
             
             
             
            Refrensi: id.wiki.org

              Wednesday, August 24, 2016


               Static Routing Cisco (Training Cisco Nixtrain)



              A. Pengertian
              Static routing adalah bentuk metode setting router menggunakan konfigurasi secara manual, metode ini banyak di gunakan dan dikonfigurasikan secara manual oleh admin jaringan dengan menambahkan entri ke dalam tabel routing, tidak seperti dynamic routing rute static tetap dan tidak berubah saat jaringan mengalami perubahan berulang ulang. Static Routing dan dynamic routing tidak bisa berjalan secara ekslusif. Kedua metode ini biasanya digunakan pada router untuk memaksimalkan efisiensi routing untuk bertujuan membackup informasi konfigurasi. Routing statis juga dapat digunakan dalam jaringan yang menyambung. 


              B. Latar Belakang
              memilih jalur yang terbaik dari routing table dan memungkinkan dua network atau lebih dan dapat berkomunikasi dengan network lainnya.


              C. Tahap Pelaksanaan

              Topologi : 

              • Buat topologi seperti di atas, lalu sesuaikan IP.
              • Selanjutnya konfigurasi pada Router 1.
              R1>enable
              R1#configure terminal
              R1(config)#int serial0/0/0
              R1(config-if)#ip add 10.10.10.2 255.255.255.0
              R1(config-if)#no shutdown
              R1(config-if)#exit
              R1(config)#int fa0/0
              R1(config-if)#ip add 192.168.1.3 255.255.255.0
              R1(config-if)#no shutdown


              • Lalu kita konfigurasi pada Router 2, sama seperti konfigurasi di atas tinggal menyesuikan ip nya.
              R2>enable
              R2#configure terminal
              R2(config)#int serial 0/0/1
              R2(config-if)#ip add 11.11.11.2 255.255.255.0
              R2(config-if)#no shutdown
              R2(config-if)#exit
              R2(config)#int fa0/0
              R2(config-if)#ip add 192.168.2.3 255.255.255.0
              R2(config-if)#no shutdown
              R2(config-if)#exit


              • Selanjutnya konfigurasi pada Router 3. 
              R3>enable
              R3#configure terminal
              R3(config)#int serial0/1/0
              R3(config-if)#ip add 12.12.12.2 255.255.255.0
              R3(config-if)#no shutdown
              R3(config-if)#exit
              R3(config)#int fa0/0
              R3(config-if)#ip add 192.168.3.3 255.255.255.0
              R3(config-if)#no shutdwon

              • Lanjut konfigurasi pada Router 4.
              R4>enable
              R4#configure terminal
              R4(config)#int serial 0/0/0
              R4(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.0
              R4(config-if)#no shutdown
              R4(config-if)#exit
              R4(config)#int serial0/0/1
              R4(config-if)#ip add 11.11.11.1 255.255.255.0
              R4(config-if)#no shutdown
              R4(config-if)#exit
              R4(config)#int serial0/1/0
              R4(config-if)#ip add 12.12.12.1 255.255.255.0
              R4(config-if)#no shutdown
              R4(config-if)#exit
              R4#configure terminal
              R4(config)#int fa0/0
              R4(config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0
              R4(config-if)#no shutdown
              R4(config-if)#exit

              Nb: Interface 0/0 pada Router 4 adalah jalur gateway untuk server.

              • Nah, sekarang kita konfigurasi IP Route pada Router 1,2,3,4. 
              Router 1
              R1>enable
              R1#configure termina
              R1(config)#ip route 11.11.11.0 255.255.255.0 10.10.10.1
              R1(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 10.10.10.1
              R1(config)#ip route 12.12.12.0 255.255.255.0 10.10.10.1
              R1(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 10.10.10.1
              R1(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 10.10.10.1
              R1(config)#end


               Router 2
              R2>enable
              R2#configure terminal
              R2(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 11.11.11.1
              R2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 11.11.11.1
              R2(config)#ip route 12.12.12.12.0 255.255.255.0 11.11.11.1
              R2(config)#ip route 12.12.12.0 255.255.255.0 11.11.11.1
              R2(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 11.11.11.1
              R2(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 11.11.11.1
              R2(config)#end



              Router 3
              R3>enable
              R3#configure terminal
              R3(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 12.12.12.1
              R3(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 12.12.12.1
              R3(config)#ip route 11.11.11.0 255.255.255.0 12.12.12.1
              R3(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 12.12.12.1
              R3(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 12.12.12.1
              R3(config)#end


              Router 4
              R4>enable
              R4#configure terminal
              R4(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 10.10.10.2
              R4(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 11.11.11.2
              R4(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 12.12.12.2
              R4(config)#end



              • Selanjutnya masukkan IP ke setiap PC.

              PC 1







              PC 2 




              PC 3 





              Lalu untuk Server .






              • Dan agar konfigurasi kita tidak mudah hilang, ketikkan konfigurasi di bawah.
              R1#copy running-config startup-config
              R2#copy running-config startup-config
              R3#copy running-config startup-config
              R4#copy running-config startup-config

              Atau

              R1#wr
              R2#wr
              R3#wr
              R4#wr 


              D. Kesimpulan
              Forwarding paket dari satu network ke network lainnya dengan memilih jalur yang terbaik
              dari routing table dan memungkinkan dua network atau lebih dan dapat berkomunikasi dengan network lainnya dengan routing table hanya terdiri dari jalur terbaik untuk masing-masing network destination.


              E. Refrensi : Training Nixtrain CCNA 

              Tuesday, August 23, 2016


              Simulasi Static Switching VLAN Dan Trunk


              A. Pengertian

              Apa itu Trung atau Trunking ? TRUNKING adalah istilah dari konsep dimana sebuah sistem komunikasi dapat menyediakan akses jaringan yang banyak untuk client dengan berbagi satu set line atau frekuensi dan tidak di berikan secara individu. Trunking juga tidak di buat untuk satu VLAN dapat di buat untuk beberapa VLAN aktif dan dapat melewati antar switch dengan menggunakan satu Trunklink.



              B. Latar Belakang

              Dengan adanya VLAN TRUNKING kita bisa memberikan jalur atau jembatan misalnya menghubung dari switch satu ke switch yang lain dengan kabel.


              C. Tahap Pelaksanaan 

              Untuk tahap pelaksanaan ikuti cara di bawah :

              1. Pertama buat topologi seperti di bawah 
              2. Selanjutnya konfigurasi nama VLAN pada Switch 1 dan Switch 2 .                
                S1#conf t
                S1(config)#vlan 10
                S1(config-vlan)#name NetA
                S1(config-vlan)#exit
                S1(config)#vlan 20
                S1(config-vlan)#name NetB
                S1(config-vlan)#exit
                S2#conf t
                S2(config)#vlan 10
                S2(config-vlan)#name NetC
                S2(config-vlan)#exit
                S2(config)#vlan 20
                S2(config-vlan)#name NetD
                S2(config-vlan)#exit
                 
              3. Konfigurasi port VLAN pada switch 1 dan 2 .
                S1#conf t
                S1(config)#int range fa0/1-5
                S1(config-if-range)#sw mode access
                S1(config-if-range)#sw access vlan 10
                S1(config-if-range)#exit
                S1(config)#int range fa0/6-10
                S1(config-if-range)#sw mode access
                S1(config-if-range)#sw access vlan 20
                S1(config-if-range)#exit
                S1(config)#exit
                S2(config)#int range fa0/1-5
                S2(config-if-range)#sw mode access
                S2(config-if-range)#sw access vlan 10
                S2(config-if-range)#exit
                S2(config)#int range fa0/6-10
                S2(config-if-range)#sw access vlan 20
                S2(config-if-range)#exit

              4. Selanjutnya menambahkan IP pada setiap PC

                Tabel Addressing :

                PC 1 : 192.168.1.1 | 255.255.255.0 |
                PC 2 : 192.168.2.1 | 255.255.255.0 |
                PC 3 : 192.168.1.2 | 255.255.255.0 |
                PC 4 : 192.168.2.2 | 255.255.255.0 |  
                 
              5. Setelah anda menambahkan address pada setiap PC, Semua PC tidak langsung terhubung. Ini di karenakan konfigurasi trunk pada kedua switch.  
              6. Untuk konfigurasi switch ke mode trunk dengan konfigurasi di bawah .
              S1#conf t
              S1(config)#int fa0/24
              S1(config-if)#sw mode trunk

              S2#conf t

              Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

              S2(config)#int fa0/24

              S2(config-if)#sw mode trunk

              S2(config-if)#exit

              Nah, sekarang coba kita ping antar PC , Misalnya di sini saya coba ping ke PC2


              Maka jika berhasil akan tampak seperti gambar di atas.


              D. Kesimpulan 

              Dengan adanya port 0/24 dengan port yg lain setelah Trunking kita bisa menambahkan satu Router atau lebih. 



              E. Refrensi : Training Cisco CCNA













               




              Total Pageviews

              Popular Posts